Pelatih Juventus, Luciano Spalletti, menegaskan bahwa proses membangun identitas baru Bianconeri tidak dapat berlangsung secara instan.
Meski puas dengan ketersediaan pemain setelah jeda internasional, sang allenatore menyebut timnya masih membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami dan mengeksekusi sistem baru yang sedang ia rancang, termasuk opsi formasi empat bek.
Juventus akan kembali beraksi pada Minggu (23/11/2025) pukul 00.00 WIB menghadapi Fiorentina di Stadio Franchi dalam laga pekan ke-12 Serie A 2025-26.
Jelang laga tersebut, Spalletti memberikan gambaran detail mengenai kondisi tim serta arah permainan yang ingin ia bangun.
Kondisi Skuad: Semua Pemain Tersedia, Mentalitas Positif
Spalletti mengungkapkan bahwa persiapan tim terbilang cukup baik meski jeda internasional membuat sebagian pemain datang terlambat.
“Kami bekerja keras, tetapi saya tidak punya banyak pemain. Namun, mereka yang ada bekerja pada hal-hal penting,” ujar Spalletti melalui IlBianconero.
Pelatih asal Toscana itu menyebut seluruh pemain kini sudah tersedia.
“Kemarin saya mencoba sesuatu yang baru dengan seluruh tim. Meski ada yang baru menjalani penerbangan 10 jam, semuanya tetap ingin hadir. Hari ini semua pemain sudah siap,”
Mentalitas ini dianggapnya sebagai pondasi utama untuk mempercepat proses adaptasi.
Kualitas Ada, Konsistensi yang Perlu Dibangun
Juventus racikan Spalletti sejauh ini mencatat satu kemenangan dan dua hasil imbang, sementara Fiorentina lawan berikutnya masih mencari kemenangan pertama di Serie A.
Spalletti menekankan bahwa kualitas tim sudah mumpuni. Yang dibutuhkan kini adalah ketenangan dalam menghadapi momen sulit.
“Kami punya kualitas dan harus memulai dari sini. Kami tidak boleh terpengaruh momen buruk karena bisa membuat kami ragu pada kemampuan sendiri,”
Menurutnya, pekerjaan terbesar bukan hanya soal taktik, tetapi sinkronisasi tim sebagai satu kesatuan:
“Ini soal apa yang harus dilakukan pada setiap fase permainan. Prosesnya sulit, dan kami sedang bekerja keras untuk itu,”
Koopmeiners: Serba Bisa, Kunci Transisi Taktis Juventus
Salah satu sorotan adalah peran Teun Koopmeiners, yang sebelumnya tampil sebagai bek kiri dalam skema tiga bek.
Namun, melawan Fiorentina, ia berpeluang kembali ke posisi naturalnya sebagai gelandang.
“Peran adalah hal yang mengubah seorang pemain top. Koopmeiners bisa membawa gayanya ke mana saja,” jelas Spalletti.
Dengan kembalinya bek-bek utama seperti Lloyd Kelly dan Cabal, peluang Koopmeiners kembali ke lini tengah semakin terbuka.
“Ia sudah membuktikan bahwa ia mampu beradaptasi. Ia bereaksi positif, memberi pengalaman dan kepribadian,”
Versatilitas Koopmeiners menjadi aset penting dalam masa transisi sistem Juventus.
Spalletti Siap Disambut Dingin di Stadio Franchi
Mengingat masa lalunya bersama Fiorentina, Spalletti menyadari bahwa atmosfer di Stadio Franchi takkan hangat bagi pelatih Juventus.
“Saya tahu lingkungannya dengan baik. Saya akan menerima apa pun yang terjadi. Dari dulu saya menghormati semua orang dan akan tetap begitu,”
Bagi Spalletti, fokusnya adalah memberikan permainan terbaik.
“Saya tenang sebagai pelatih Juventus di stadion Fiorentina. Saya harap pemain saya menunjukkan permainan hebat,”
Formasi Empat Bek? Masih Terlalu Dini
Spalletti sempat menyebut kemungkinan perpindahan ke formasi empat bek setelah hasil imbang tanpa gol melawan Torino sebelum jeda internasional. Namun, kini ia menegaskan bahwa perubahan itu memerlukan waktu.
“Kami sudah membicarakannya dan akan mengevaluasinya, tetapi kami butuh lebih banyak waktu,”
Selain itu, ketersediaan bek dan alternatif menjadi faktor utama.
“Kami tidak banyak berlatih bersama. Untuk opsi ini, Anda perlu bek yang benar-benar tersedia,”
Kenan Yildiz: “Yang Memecah Pola dan Sistem”
Terkait isu penundaan kontrak Kenan Yildiz, Spalletti menolak memberi komentar lebih jauh. Namun, ia tak ragu memuji kemampuan fenomenal sang bintang muda.
“Saya tidak akan membahas soal pembaruan kontrak. Klub tahu apa yang harus dilakukan.”
Yang menarik, Spalletti menggambarkan Yildiz sebagai pemain yang memiliki “kebebasan dalam kerangka tim”.
“Dengan Yildiz semuanya lebih mudah. Ia yang memecah sistem dan pola. Siapa pun yang bermain dengannya, bermain bersama seluruh tim. Dia punya jiwa pemimpin.”

Leave a Reply