Pertandingan Fiorentina vs Juventus yang berakhir imbang 1-1 di pekan ke-12 Serie A 2025-26 bukan hanya menyuguhkan gol indah dan tensi tinggi, tetapi juga kontroversi besar terkait keputusan VAR yang membatalkan penalti Dusan Vlahovic.
Menurut mantan wasit Serie A, Luca Marelli, VAR tidak semestinya ikut campur dalam situasi tersebut. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi?
Juventus Tertahan, Kontroversi Mewarnai Laga
Juventus datang ke Artemio Franchi dengan ambisi kembali ke jalur kemenangan, sementara Fiorentina masih berjuang mencari kemenangan perdana musim ini.
Filip Kostic membawa Juventus unggul di akhir babak pertama, namun Fiorentina membalas lewat gol spektakuler Mandragora di babak kedua.
Pertandingan akhirnya berakhir imbang 1-1, tetapi sorotan terbesar justru jatuh pada momen penalti Juventus yang dibatalkan.
Vlahovic dan Momen Penalti yang Hilang
Dusan Vlahovic yang mendapat sambutan bermusuhan dari para pendukung Fiorentina, termasuk nyanyian rasial, tampak ingin membalas lewat performa.
Di menit ke-13, ia tampak memenangkan penalti setelah body-to-body dengan Pablo Marí.
Vlahovic terlihat dijatuhkan, dan wasit Daniele Doveri langsung menunjuk titik putih.
Namun tak lama, VAR memanggil Doveri untuk meninjau ulang. Setelah melihat monitor, sang wasit membatalkan penalti dan justru memberikan pelanggaran untuk Fiorentina.
Keputusan ini langsung memicu perdebatan.
Luca Marelli: “VAR Tidak Seharusnya Mengintervensi!”
Dalam analisis pasca laga di DAZN, Luca Marelli memberikan penjelasan yang memperuncing kontroversi:
“Doveri memberi penalti di lapangan lalu membatalkannya. Menurut saya, ini situasi di mana VAR tidak boleh ikut campur,” ujar Marelli.
“Itu adalah penilaian langsung oleh wasit, mungkin memang lebih baik jika ia tidak meniup peluit sejak awal, tetapi setelah ia melakukannya, kenapa VAR harus ikut campur? Tingkat kesalahannya harus dinilai oleh wasit di lapangan,”
“Menurut saya, akan lebih baik jika ia tidak meniup peluit, tetapi setelah ia melakukannya, mengapa harus ada tinjauan di lapangan? Menurut pandangan saya, itu sudah jauh melampaui protokol.”

Leave a Reply