Juventus semakin terjerumus dalam krisis performa. Kekalahan 2-1 dari Napoli di Stadio Diego Armando Maradona pada pekan ke-14 Serie A 2025-26 bukan hanya soal kehilangan poin krusial, tetapi juga tanda rapuhnya identitas permainan Bianconeri di bawah Luciano Spalletti.
Gelandang andalan, Manuel Locatelli menegaskan bahwa timnya “lebih baik dari ini” dan tak boleh terus mengulang kesalahan yang sama.
Juventus Tumpul dan Terjebak Pressing Napoli
Di laga yang seharusnya menjadi momentum kebangkitan, Juventus justru terlihat pasif.
Napoli unggul lewat Rasmus Hojlund. Ironisnya, gol kedua Napoli terjadi akibat kesalahan Weston McKennie, yang justru menjadi assist untuk striker Denmark tersebut.
Dengan Dusan Vlahovic absen, Spalletti memilih opsi berani: menjadikan Yildiz sebagai False 9.
Namun skema tersebut tak berjalan. Juve tak mampu mengalirkan bola cepat, tak bisa keluar dari tekanan, dan gagal memanfaatkan lini tengah mereka.
Locatelli Mengkritik Penampilan Juventus
Usai laga, Locatelli mengakui bahwa Juventus tampil di bawah standar. Ia menyoroti buruknya penguasaan bola dan lemahnya eksekusi instruksi:
“Pelatih meminta kami menguasai bola dan menciptakan keunggulan di lini tengah, tetapi Napoli menekan dengan baik dan kami membuat kesalahan yang tidak seharusnya terjadi,” ujar Locatelli.
Locatelli menegaskan bahwa Juventus tidak boleh hanya bicara, tetapi harus membuktikan lewat performa:
“Kami sadar posisi kami. Kami harus lebih baik, karena kami memang lebih baik dari ini. Kata-kata tidak penting, yang penting hasil,”
Juve Anjlok ke Posisi 7 Klasemen Serie A
Kekalahan ini membuat Juventus semakin jauh dari perebutan gelar. Mereka kini tertinggal delapan poin dari pemimpin klasemen, dan hanya unggul tipis dari tim-tim seperti Sassuolo, Cremonese, dan Como. Situasi yang abnormal bagi klub sebesar Juventus.
Locatelli juga menyinggung tekanan berat setelah pergantian tiga pelatih dalam dua musim:
“Sebagai kapten, saya harus bertanggung jawab. Saya harus memberi contoh dan menjelaskan mengapa kami kalah, meskipun yang paling penting tetap apa yang terjadi di lapangan.”

Leave a Reply