Juventus memang berhasil mengamankan kemenangan 2-0 atas Pafos dalam matchday keenam Liga Champions 2025-26, namun hasil positif tersebut sama sekali tidak mencerminkan performa di atas lapangan.
Alih-alih tampil dominan, Bianconeri justru menuai kritik keras, termasuk dari pelatih Luciano Spalletti yang dikabarkan sangat kecewa dengan sikap para pemainnya.
Meski tiga poin berhasil diamankan, laga di Allianz Stadium itu meninggalkan banyak tanda tanya soal mentalitas dan intensitas permainan Juventus.
Awal Buruk yang Bikin Fans Geram
Sebelum menghadapi Pafos, Juventus baru mencatat satu kemenangan di lague phase Liga Champions musim ini. Harapan publik Turin pun tinggi agar laga ini menjadi momentum kebangkitan. Namun yang terjadi justru sebaliknya.
Pada menit-menit awal pertandingan, Juventus tampak lamban, mudah ditebak, dan kesulitan membongkar pertahanan Pafos.
Alih-alih menekan sejak awal, permainan Juve terkesan tanpa urgensi, bahkan sempat membuat sebagian pendukung merasa malu melihat performa tim mereka melawan tim yang di atas kertas jauh lebih lemah.
Skor 2-0 Tak Menutupi Performa Rapuh
Juventus memang akhirnya mencetak dua gol dan mengunci kemenangan, tetapi skor akhir tidak mampu menutupi fakta bahwa performa keseluruhan tetap jauh dari kata meyakinkan.
Kesalahan umpan, pengambilan keputusan yang buruk, serta minimnya pergerakan tanpa bola terus terlihat hingga laga usai.
Situasi ini memperpanjang tren penampilan tidak konsisten Juventus dalam beberapa pekan terakhir, sebuah kondisi yang jelas mengkhawatirkan jika mereka ingin berbicara banyak di Eropa.
Spalletti Murka: Masalah Bukan Taktik, Tapi Sikap
Menurut laporan Il Bianconero, Luciano Spalletti sangat tidak puas dengan apa yang ia saksikan. Bukan sekadar soal taktik atau formasi, sang pelatih disebut geram dengan sikap dan mentalitas pemain yang dinilai kurang menunjukkan intensitas dan rasa lapar untuk menang.
Bahkan, ini disebut sebagai pertama kalinya Spalletti benar-benar meluapkan amarahnya sejak menangani Juventus. Ia meninggikan suara di ruang ganti pascalaga, menuntut respons yang lebih agresif, fokus yang lebih tinggi, serta komitmen penuh di setiap fase permainan.
Tujuan Spalletti jelas: mengguncang kenyamanan skuad dan mengakhiri sikap complacency yang mulai terlihat di dalam tim.
Kemenangan Penting, Peringatan Lebih Penting
Secara matematis, kemenangan atas Pafos memang membantu posisi Juventus di klasemen Liga Champions. Namun dari sisi performa, mentalitas, dan sikap, laga ini justru menjadi peringatan serius bagi seluruh skuad.
Jika Juventus ingin melangkah lebih jauh dan bersaing dengan tim-tim elite Eropa, perubahan besar dibutuhkan, bukan hanya dalam sistem permainan, tetapi juga mentalitas, etos kerja, dan sikap di atas lapangan.
Tiga poin sudah dikantongi, tetapi pesan dari Spalletti sangat jelas: Juventus harus jauh lebih baik dari ini.

Leave a Reply