Tawaran Tether untuk Akuisisi Juventus Dinilai di Bawah Nilai Riil Klub

Tether, perusahaan raksasa stablecoin yang merupakan pemegang saham minoritas Juventus, secara resmi mengajukan proposal senilai €1,1 miliar untuk mengambil alih mayoritas saham klub. Namun respons dari keluarga Agnelli tegas: Juventus tidak dijual.

Tak hanya itu, sejumlah analis dan media Italia menilai tawaran Tether jauh di bawah nilai realistis Juventus, yang diperkirakan berada di kisaran €1,8 hingga €2 miliar.

Tawaran €1,1 Miliar vs Nilai Riil Juventus

Menurut analisis La Gazzetta dello Sport, angka yang diajukan Tether tidak mencerminkan nilai aktual Juventus sebagai institusi olahraga global.

Dalam pernyataannya, Tether menilai equity Juventus sebesar €1,1 miliar. Dengan mempertimbangkan utang finansial sekitar €300 juta, maka enterprise value klub berada di angka €1,4 miliar, angka yang masih berada di bawah estimasi pasar independen.

Sebagai pembanding:

  • Football Benchmark menilai Juventus di angka €1,651 miliar
  • Forbes bahkan mematok nilai lebih tinggi, yakni €1,9 miliar
  • Secara realistis, Gazzetta menyimpulkan rentang €1,8–2 miliar sebagai valuasi wajar

Dengan kata lain, tawaran Tether dinilai diskon besar terhadap nilai strategis klub.

Juventus: Aset Kuat, Tapi Luka Finansial Mendalam

Juventus kerap disebut sebagai “raksasa yang tertidur” (sleeping giant). Dari sisi aset, klub ini sangat solid:

  • Stadion milik sendiri
  • Pusat latihan modern
  • Total nilai aset fisik diperkirakan mencapai €450 juta

Namun di balik itu, kondisi finansial Juventus dalam satu dekade terakhir cukup memprihatinkan.

Sejak musim 2014/15 hingga 2024/25, Bianconeri mencatatkan kerugian hampir €1 miliar (€999 juta).

Selama delapan musim berturut-turut, Juventus gagal membukukan laba dan terpaksa melakukan empat kali penambahan modal (capital increase).

Dari Era Cristiano Ronaldo hingga Anjloknya Kapitalisasi Pasar

Ketika Andrea Agnelli menjabat Presiden pada Mei 2010, kapitalisasi pasar Juventus hanya €162 juta.

Nilai tersebut melonjak drastis dan mencapai puncak €1,5 miliar pada 2019, didorong oleh kedatangan Cristiano Ronaldo setahun sebelumnya.

Namun situasi berubah drastis dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini, Juventus bernilai sekitar €915 juta di Bursa Efek Milan, mencerminkan tantangan finansial dan performa yang belum sepenuhnya stabil.

Empat Kali Suntikan Modal, Terakhir Disokong Exor dan Tether

Untuk menjaga stabilitas keuangan, Juventus telah melakukan empat kali penambahan modal. Yang terbaru, senilai €98 juta, rampung hanya beberapa pekan lalu.

Dalam penambahan modal tersebut:

  • Exor (keluarga Agnelli) menyerap 65,4%
  • Tether mengambil 11,5%
  • Total dana dari Exor dan Tether mencapai €77 juta
  • Sisanya berasal dari investor institusional

Langkah ini menunjukkan bahwa meski tidak berniat menjual klub, pemilik tetap membutuhkan dukungan finansial berkelanjutan.

Sinyal Positif: Defisit Menurun, Target Break-Even

Meski situasinya belum ideal, Juventus mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Pada musim lalu, defisit berhasil ditekan menjadi €58 juta, jauh lebih baik dibanding €199 juta pada tahun sebelumnya.

Dalam rencana bisnis terbaru, Juventus menargetkan titik impas (break-even) pada akhir musim 2026/27. Namun, keberhasilan rencana ini sangat bergantung pada:

  • Kembali tampil reguler di Liga Champions
  • Pendapatan hadiah kompetisi Eropa
  • Peningkatan nilai pasar pemain

Pembanding Penting: Milan dan Atletico Madrid

Sebagai perbandingan:

  • AC Milan dijual Elliott ke RedBird pada 2022 seharga €1,2 miliar, meski tidak memiliki stadion sendiri
  • Atletico Madrid baru-baru ini melepas saham mayoritas ke Apollo dengan enterprise value €2,5 miliar

Dibandingkan dua kasus tersebut, valuasi Juventus jelas masih memiliki ruang upside besar, terutama jika stabilitas olahraga dan finansial berhasil dipulihkan.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*