Kemenangan Scudetto ke-36 pada musim 2019/2020 menjadi salah Satu babak penting dalam sejarah panjang Juventus, lantaran berhasil memperpanjang rekor luar biasa mereka, dengan meraih scudetto selama Sembilan musim secara beruntun sejak musim 2011/2012.
Kemenangan ini menegaskan dominasi Juventus di sepak bola Italia.
Musim yang Tidak Biasa: Pandemi dan Tekanan Baru dari Inter Milan
Musim 2019/2020 adalah musim yang penuh tantangan. Pandemi COVID-19 mengguncang dunia, termasuk sepak bola.
Kompetisi Serie A bahkan sempat terhenti selama beberapa bulan pada Maret 2020 sebelum akhirnya dilanjutkan kembali pada Juni dengan protokol kesehatan ketat. Tanpa kehadiran penonton di stadion, Juventus harus berjuang dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Di luar itu, La Vecchia Signora juga menghadapi tekanan baru dari rival seperti Inter Milan, Lazio, dan Atalanta yang tampil impresif sepanjang musim.
Antonio Conte, mantan pelatih Juventus yang musim itu melatih Inter, bertekad menghentikan dominasi klub yang pernah ia bawa berjaya.
Sementara itu, Lazio yang dikomandoi oleh Ciro Immobile menjadi pesaing sengit di paruh pertama musim. Namun, mental juara Juventus terbukti mampu melewati semua tekanan tersebut.
Maurizio Sarri dan Filosofi Baru
Kemenangan ini juga menjadi sejarah tersendiri bagi pelatih Maurizio Sarri. Datang dengan menerapkan filosofi “Sarri-ball” yang mengutamakan permainan atraktif, ia sempat diragukan mampu mengelola tim sebesar Juventus.
Adaptasi Sarri dengan filosofi baru memakan waktu, tetapi pada akhirnya ia berhasil membawa Juventus ke tangga juara. Sarri menjadi pelatih tertua yang memenangkan Serie A, yakni pada usia 61 tahun.
Taktiknya terbukti cukup efektif untuk menjaga Juventus tetap di puncak. Kombinasi pemain senior dan bintang muda menjadi kunci strategi Sarri.
Cristiano Ronaldo dan Pengaruhnya
Cristiano Ronaldo kembali menjadi sosok sentral dalam kemenangan Juventus pada musim 2019/2020. Dengan torehan 31 gol di Serie A, Ronaldo membuktikan dirinya sebagai mesin gol andalan tim. Kolaborasinya dengan Paulo Dybala yang tampil brilian menjadi ancaman utama bagi pertahanan lawan.
Tidak hanya itu, Ronaldo juga menunjukkan kepemimpinan di dalam dan luar lapangan. Ketajaman serta konsistensinya menjadi inspirasi bagi seluruh skuad, terutama di saat-saat sulit pasca pandemi.
Momen Kunci Scudetto Juventus Musim 2019/2020
- Kemenangan Krusial atas Inter Milan: Pada Maret 2020, Juventus mengalahkan Inter 2-0 dalam laga yang digelar tanpa penonton. Gol dari Aaron Ramsey dan Paulo Dybala menjadi penentu hasil, sekaligus memperkokoh posisi Juventus di puncak klasemen.
- Kemenangan Atas Lazio: Dalam laga yang dianggap “penentu scudetto,” Juventus menang 2-1 berkat Dua gol Ronaldo. Hasil ini menjauhkan mereka dari kejaran Lazio yang sempat menjadi pesaing kuat.
- Ketangguhan Pasca Pandemi: Meski sempat mengalami beberapa hasil buruk setelah restart, Juventus menunjukkan karakter juara mereka di momen-momen penting.
Perayaan Sederhana
Berbeda dengan perayaan scudetto sebelumnya yang biasanya diwarnai parade besar, kemenangan di musim 2019/2020 dirayakan secara sederhana karena pandemi. Namun, euforia tetap terasa di antara pemain dan fans, yang merayakan melalui media sosial dan platform digital.
Warisan dan Tantangan ke Depan
Kemenangan ini mempertegas status Juventus sebagai klub tersukses di Italia. Namun, gelar ke-36 juga menjadi tanda tanya besar untuk masa depan. Maurizio Sarri akhirnya dipecat setelah gagal membawa Juventus berprestasi di Liga Champions, digantikan oleh Andrea Pirlo.
Meski demikian, musim 2019/2020 akan selalu dikenang sebagai bukti ketangguhan Juventus dalam menghadapi segala tantangan. Dominasi mereka di Serie A selama hampir Satu dekade adalah pencapaian luar biasa yang sulit ditandingi klub lain.
Juventus, dengan mental juara yang tertanam dalam DNA mereka, telah menorehkan bab lain dalam sejarah megah klub ini.
Leave a Reply