Di Canio Kritik Permainan Juventus: Mudah Diprediksi dan Terlalu Rapi

Mantan bintang Lazio dan West Ham, Paolo Di Canio memberikan kritik tajam terhadap permainan Juventus usai hasil imbang tanpa gol melawan Club Brugge di Liga Champions

Menurutnya, tim asuhan Thiago Motta terlalu fokus untuk tidak mengambil risiko, sehingga menjadi “terlalu rapi” dan mudah diprediksi, khususnya di sepertiga akhir lapangan.

Permainan yang Terlalu Aman

Dalam analisisnya di Sky Sport Italia, Di Canio menyoroti bagaimana Juventus mendominasi penguasaan bola tetapi gagal mengonversinya menjadi peluang matang.

“Saya paham jika tidak ingin mengambil risiko di depan pertahanan, tetapi di sepertiga akhir lapangan, Anda tidak bisa bermain terlalu bersih,” ujar Di Canio, seperti dikutip Tuttosport.

Ia juga menyoroti kurangnya inisiatif individu sebagai alasan Juventus kesulitan menciptakan peluang.

“Mereka kekurangan kemampuan one-on-one di lini depan dan umpan pembunuh. Dalam 25-30 meter terakhir, Juventus terlalu rapi, sehingga mudah diprediksi kecuali Mbangula, Yildiz, atau Conceição berhasil menciptakan sesuatu dari ketiadaan.”

Mandul di Depan Gawang

Hasil imbang melawan Club Brugge menunjukkan kelemahan Juventus dalam menciptakan peluang berbahaya.

Satu-satunya tembakan tepat sasaran datang melalui Manuel Locatelli di babak kedua, itu pun berasal dari luar kotak penalti.

Peluang terbaik Bianconeri terjadi ketika Nico Gonzalez gagal memanfaatkan umpan silang Samuel Mbangula dengan sempurna.

Dengan pendekatan permainan yang terlalu konservatif, Juventus kembali menunjukkan ketidakmampuannya untuk memecahkan kebuntuan melawan tim yang bertahan rapat.

Kritik ini menjadi catatan penting bagi pelatih Thiago Motta, yang perlu menemukan cara untuk membuat Juventus lebih agresif dan kreatif di lini serang.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*