
Direktur Juventus, Cristiano Giuntoli, menegaskan bahwa klub tidak menyesali keputusan melepas Moise Kean ke Fiorentina, sekaligus mengungkapkan potensi duet antara Randal Kolo Muani dan Dusan Vlahovic di lini serang.
Tak Ada Penyesalan Melepas Moise Kean
Mantan striker Bianconeri, Moise Kean mencuri perhatian dengan mencetak Dua gol dalam kemenangan 3-0 Fiorentina atas Inter Milan baru-baru ini.
Meski demikian, Giuntoli menegaskan bahwa Juventus tidak menyesal membiarkannya hengkang.
“Sejujurnya, kami tidak menyesal. Kami memiliki kelompok striker yang hebat. Kami adalah Juventus dan tidak memikirkan klub lain,” tegas Giuntoli kepada Sky Sport Italia, seperti dikutip dari Football-Italia.
Kolo Muani-Vlahovic: Duet Masa Depan Juventus?
Thiago Motta telah mencoba memainkan Kolo Muani dan Vlahovic bersama dalam sesi latihan serta sebagian waktu di beberapa pertandingan. Giuntoli percaya duet ini memiliki potensi besar.
“Dia (Motta) telah menguji mereka bersama-sama dalam latihan dan juga paruh waktu dalam situasi pertandingan,” ungkapnya.
“Mereka punya karakteristik yang bisa saling melengkapi. Pelatih akan memutuskan kapan waktu terbaik untuk menurunkan mereka bersama,”
“Ini Era Baru Juventus”
Giuntoli juga berbicara tentang tantangan yang dihadapi Juventus musim ini dan bagaimana mereka berusaha bangkit setelah paruh pertama yang sulit.
“Kami bekerja bersama, klub, pelatih, dan para pemain. Beberapa bulan terakhir memang berat karena banyak cedera. Namun, dengan jendela transfer Januari, kami berhasil melengkapi skuat, meski itu bukan hal yang mudah,” jelas Giuntoli.
Cedera masih menjadi masalah besar bagi Juventus, dengan beberapa pemain penting seperti Andrea Cambiaso, Pierre Kalulu, Gleison Bremer, Juan Cabal, dan Arkadiusz Milik absen karena masalah fisik.
Di Serie A, performa Juve masih belum konsisten, dan situasi di Liga Champions bahkan lebih sulit. Mereka akan menghadapi PSV Eindhoven dalam laga play-off yang sangat krusial pada Selasa mendatang.
“Kami harus mengambil satu pertandingan pada satu waktu dan menemukan konsistensi dalam hasil. Setiap pertandingan sekarang menjadi fundamental.”
Leave a Reply