Capello Soroti Masalah Utama Juventus dalam Kekalahan dari PSV

Kegagalan Juventus melaju ke babak 16 besar Liga Champions 2024-25 setelah kekalahan 1-3 dari PSV Eindhoven masih menjadi bahan perbincangan hangat.

Mantan pelatih Juventus, Fabio Capello menyoroti bahwa masalah utama Bianconeri dalam pertandingan tersebut terletak di lini tengah, serta ketidakmampuan tim untuk menyamai intensitas lawan.

Juventus Kewalahan Menghadapi Intensitas PSV

Dalam wawancaranya dengan Gazzetta dello Sport, Capello mengungkapkan bahwa tim-tim Serie A, termasuk Juventus, masih kesulitan dalam menghadapi ritme permainan tinggi di level Eropa.

“Kita telah melihat bukti bahwa Serie A kesulitan beradaptasi dengan kecepatan tinggi di Eropa. Dari sudut pandang ini, liga kita tampaknya mengalami kemunduran setelah kemajuan yang kita buat di musim 2023-24,” kata Capello, seperti dikutip dari Football-Italia.

Ia juga menyoroti bahwa PSV Eindhoven terus bermain dengan intensitas tinggi tanpa mundur ke belakang, sebuah pendekatan yang jarang ditemui dalam sepak bola Italia.

“PSV hampir tidak pernah mengembalikan bola ke kiper mereka atau memainkan bola ke belakang. Mereka selalu bergerak maju, bahkan ketika sudah unggul. Tim-tim Serie A belum terbiasa menghadapi tekanan seperti ini,” tambahnya.

“Yang paling jelas terlihat adalah kesulitan Juventus dalam mengimbangi intensitas lawan,”

Performa Juventus: Kuat di Babak Pertama, Lelah di Babak Kedua

Menurut Capello, Juventus sebenarnya tampil cukup baik di babak pertama dengan pressing ketat yang membuat PSV sulit menembus pertahanan mereka.

“Saya menyukai cara Juventus bermain di 45 menit pertama. Mereka menekan dengan baik dan menjaga PSV tetap jauh dari gawang Di Gregorio,” ujarnya.

Namun, intensitas tersebut tidak dapat dipertahankan setelah turun minum. Juventus mulai kelelahan dan kehilangan kendali atas permainan.

“Namun kelelahan mulai terlihat di awal babak kedua. Hanya 10 menit setelah jeda, Juventus sudah terlihat kehabisan tenaga. Mungkin Thiago Motta seharusnya melakukan pergantian pemain lebih cepat,” tambah Capello.

Thiago Motta Dikritik karena Lambat dalam Pergantian Pemain

Capello menilai bahwa Motta terlalu lama mengambil keputusan terkait pergantian pemain. Ia bahkan terlihat berdiskusi hampir 10 menit dengan asistennya sebelum akhirnya melakukan perubahan.

“Saya sempat mengatakan kepada Motta di Sky Sport bahwa ia seharusnya melakukan pergantian pemain lebih awal, tetapi ia bersikeras bahwa keputusannya sudah tepat,” ungkap Capello.

Menurut Capello, kelemahan terbesar Juventus pada laga itu terletak di lini tengah. Saat tim tidak lagi mampu melakukan pressing, PSV memiliki lebih banyak ruang untuk mengeksploitasi pertahanan mereka.

“Ketika Juventus tidak lagi bisa menekan, lini tengah mereka jadi mudah ditembus. Ini alasan mengapa Motta seharusnya memasukkan pemain seperti Thuram lebih cepat untuk menyegarkan lini tengah.” Pungkasnya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*