Giuntoli: Juventus Kecewa dan Marah atas Kegagalan di Liga Champions

Juventus mengalami pekan yang penuh gejolak setelah kemenangan besar atas Inter Milan dalam Derby d’Italia, tetapi kemudian harus menerima kenyataan pahit tersingkir dari babak play-off Liga Champions di tangan PSV Eindhoven.

Direktur Juventus, Cristiano Giuntoli mengungkapkan kekecewaan dan kemarahan timnya atas kegagalan tersebut, namun menegaskan bahwa lolos ke Liga Champions musim depan tetap menjadi prioritas utama klub.

Kekecewaan Juventus di Liga Champions

Dalam sesi wawancara dengan DAZN, Giuntoli menyatakan bahwa tersingkirnya Juventus tidak hanya berdampak pada aspek ekonomi tetapi juga citra klub di level Eropa.

Kami kecewa dan marah, baik dari segi finansial maupun reputasi, karena kami ingin melangkah lebih jauh,” ujar Giuntoli, seperti dikutip dari Football-Italia.

Musim ini, Juventus telah mengalami banyak perubahan dengan penurunan gaji pemain dan peremajaan skuad.

Giuntoli menekankan bahwa proses ini memang dapat menyebabkan inkonsistensi dalam performa tim, namun mereka harus tetap bersatu dan berada di jalur yang tepat.

“Kami telah banyak berubah musim ini, kami menurunkan tagihan gaji dan usia rata-rata skuad. Kami sangat menyadari bahwa mungkin ada pasang surut dalam proses ini, tetapi kami harus tetap bersatu dan tetap pada jalur yang benar,”

Tantangan Juventus di Serie A

Setelah pertandingan melelahkan di Eindhoven, Juventus harus menghadapi tantangan besar dalam pertandingan melawan Cagliari.

Masalah semakin bertambah dengan cedera yang dialami Renato Veiga dan Niccolò Savona, menyusul absennya Pierre Kalulu, Gleison Bremer, dan Juan Cabal.

Giuntoli menegaskan bahwa Juventus memiliki lini serang yang kompetitif dan tidak menutup kemungkinan Vlahovic serta Kolo Muani bermain bersama di lini depan.

“Kami memiliki banyak striker hebat, dan pelatih sedang mencoba memaksimalkan potensi mereka. Tidak ada alasan mengapa Vlahovic dan Kolo Muani tidak bisa bermain bersama,” tambahnya.

Fokus pada Masa Depan Juventus

Di tengah upaya menekan biaya, Juventus banyak mendatangkan pemain dengan status pinjaman. Namun, hal ini dapat menjadi tantangan dalam merencanakan masa depan skuad.

“Kami juga memiliki banyak pemain yang menjadi milik klub dan beberapa situasi yang perlu diselesaikan. Kami ingin mempertahankan pemain-pemain ini, dan mereka pun ingin tetap berada di Juventus,” ungkap Giuntoli.

Lolos ke Liga Champions: Prioritas Utama

Kegagalan di Liga Champions menambah tekanan bagi Juventus untuk mengamankan posisi Empat besar di Serie A, yang menjadi syarat utama untuk kembali ke kompetisi elite Eropa musim depan.

“Ya, ini terlalu penting, baik dari sisi ekonomi maupun sepak bola.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*