Bukan Sekadar Pelatih Interim, Tudor Tunjukkan Mentalitas Pelatih Juara

Menjelang laga penting kontra Parma pada pekan ke-33 Serie A 2024-25, pelatih Juventus, Igor Tudor menegaskan satu hal yang menjadi prinsip hidupnya dalam dunia sepak bola: “Setiap pelatih hidup satu hari dalam satu waktu”.

Bagi Tudor, menyebutnya sebagai caretaker (pelatih sementara waktu) hanyalah label yang merendahkan, karena dalam sepak bola modern, tidak ada jaminan meski kontrak sudah diteken panjang lebar.

Caretaker? Bukan untuk Saya

Dalam konferensi pers jelang laga di Stadio Tardini, Tudor secara blak-blakan menjawab spekulasi soal status sementaranya.

“Itu kata yang jelek. Dalam sepak bola, bahkan jika Anda punya kontrak lima tahun, Anda bisa dipecat besok,” ujarnya.

“Semua pelatih hidup hari ke hari. Masa depan? Terlalu dipikirkan hanya akan menciptakan kecemasan. Yang penting adalah menyiapkan tim sebaik mungkin hari ini,”

Komentar ini muncul di tengah sorotan mengenai masa depan Tudor di Juventus. Meski membawa Bianconeri mengumpulkan tujuh poin dari tiga pertandingan dan naik ke peringkat empat, banyak yang menduga kontraknya tidak akan diperpanjang.

Masalah Cedera Jelang Lawan Parma

Jelang pertandingan kontra Parma, Tudor mengungkapkan beberapa masalah cedera yang dihadapi timnya:

“Kami memiliki beberapa masalah, Kenan Yildiz mengalami beberapa masalah dan sedikit berlatih dengan tim, jadi kita lihat saja besok. Teun Koopmeiners juga sedikit mengalami cedera, tetapi ia sangat diragukan untuk tampil dalam pertandingan tersebut. Kami masih kehilangan Mbangula dan Gatti,” kata Tudor.

Saat ditanya kemungkinan menurunkan Dusan Vlahovic dan Randal Kolo Muani bersamaan, Tudor menolak konsep rencana A atau B.

“Kami tidak punya Rencana A dan Rencana B, kami hanya harus memilih pemain yang dalam kondisi terbaik, karena Parma bermain bagus dan menahan imbang Inter dan Fiorentina,”

 “Vlahovic mendengarkan, belajar, dan bekerja keras. Gol akan datang. Kolo Muani dan Francisco Conceicao juga bekerja dengan baik,”

Bangun Mentalitas & Intensitas

Tudor menekankan bahwa tim sedang membangun kembali intensitas dan agresivitas dalam permainan. Dia ingin Juventus cepat dalam merebut bola dan bermain lebih kolektif.

“Kami baru bekerja bersama 2-3 minggu, dan saya lihat peningkatan. Tujuan kami adalah menjadi agresif, kompak, dan menang,” tegasnya.

Tentang sikap pengganti yang mengecewakan saat lawan Lecce, Tudor mengatakan sudah berbicara dengan tim secara dewasa.

“Tidak ada yang dramatis. Mereka tahu pentingnya lima pergantian pemain. Semua paham bahwa kita harus lebih baik,”

Renato Veiga: Bintang Muda yang Siap Bersinar

Salah satu pemain yang mendapat pujian besar dari Tudor adalah bek Renato Veiga, yang dipinjam dari Chelsea Januari lalu.

“Dia baru 22 tahun tapi punya karakter seperti pemain 30 tahun. Cepat, punya kualitas, komunikatif, dan jarang dilewati lawan. Potensi besar. Saya katakan padanya: semuanya tergantung pada dirinya sendiri.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*