Thiago Motta Soroti Kekurangan Juventus dalam Hasil Imbang 2-2 Kontra Fiorentina

Pelatih Juventus, Thiago Motta, menegaskan bahwa timnya seharusnya lebih klinis dan mencetak gol Ketiga untuk mengamankan kemenangan melawan Fiorentina dalam laga pekan ke-18 Serie A 2024-25, Senin (30/12/24) dini hari WIB di Allianz Stadium.

Meski masih tak terkalahkan di Serie A musim ini, Juventus kembali meraih hasil imbang, kali ini dengan skor 2-2 kontra La Viola.

Ini menjadi hasil imbang ke-11 bagi Bianconeri musim ini, yang menunjukkan kurangnya efektivitas mereka dalam mengunci kemenangan.

Motta: Juventus Harus Lebih Klinis

Dalam wawancara pasca-pertandingan dengan Sky Sport Italia, Motta menyebut bahwa kurangnya penyelesaian akhir yang efektif menjadi alasan utama kegagalan Juventus memenangkan pertandingan.

“Kami selalu mencoba menyerang untuk mencetak gol ketiga. Kami harus mencetak gol itu untuk mengakhiri pertandingan, tetapi kami membiarkan mereka tetap berada dalam permainan,” ujar Motta.

Ia juga menolak menyalahkan kesalahan di lini belakang sebagai penyebab kegagalan.

“Saya tidak akan terlalu fokus pada itu [kesalahan defensif]. Kami punya energi lebih setelah beberapa hari istirahat, tetapi kami gagal mengakhiri permainan. Kami harus mengelola permainan dengan cara yang berbeda,”

“Kami memiliki banyak momen bagus hari ini dan seharusnya pantas mencetak gol ketiga. Itulah yang kurang dari kami hari ini,” lanjutnya.

Tidak Percaya pada Faktor ‘Sial’

Dalam konferensi pers yang dihadiri oleh Football Italia, Motta dengan tegas menyatakan bahwa ia tidak percaya pada faktor keberuntungan atau kesialan.

“Saya tidak percaya pada nasib buruk. Kami seharusnya menyelesaikan pertandingan lebih awal dan tidak memberi peluang kepada lawan. Saya percaya pada kerja keras dan usaha, bukan keberuntungan,” tegas Motta.

Fokus ke Supercoppa dan Derby Turin

Setelah hasil imbang ini, Juventus akan bertolak ke Arab Saudi untuk menghadapi AC Milan di semifinal Supercoppa Italia pada 4 Januari.

Di Serie A, Juventus memiliki catatan tujuh kemenangan dan 11 hasil imbang. Laga berikutnya di Serie A adalah Derby Turin melawan Torino pada 12 Januari, yang akan menjadi ujian lain bagi kemampuan Bianconeri untuk bangkit dan kembali ke jalur kemenangan.

Motta juga menyoroti potensi pemain muda seperti Khephren Manu, Savo, Francisco, dan Koopmeiners untuk memberikan dorongan bagi tim.

“Mereka memiliki semangat untuk terus maju dan mencetak gol, dan mereka bisa memotivasi rekan-rekan setimnya.” Tutupnya.

Juventus harus segera menemukan cara untuk memperbaiki penyelesaian akhir mereka jika ingin tetap bersaing di papan atas Serie A dan memenangkan trofi di ajang lainnya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*