Keputusan Motta Sering Mengganti Vlahovic di Tengah Laga Juventus Picu Perdebatan

Dusan Vlahovic telah menjadi mesin gol utama Juventus musim ini, tetapi cara Thiago Motta menangani sang striker memicu perdebatan panas di kalangan fans dan media Italia.

Dengan torehan 12 gol dalam 23 pertandingan di semua kompetisi, Vlahovic adalah pemain paling produktif Juventus di musim 2024-25.

Namun, keputusan Motta untuk sering menggantinya di tengah pertandingan telah menimbulkan berbagai perdebatan, terutama setelah insiden terbaru dalam kekalahan 1-2 di semifinal Supercoppa Italiana melawan Milan.

Pergantian Kontroversial di Supercoppa

Pada laga melawan Milan, Vlahovic ditarik keluar pada menit ke-65, meski Juventus sedang unggul. Keputusan tersebut terbukti fatal, karena setelahnya, Juventus kebobolan Dua gol dan akhirnya kalah.

Ini bukan pertama kalinya Motta mengganti Vlahovic lebih awal. Faktanya, Vlahovic telah digantikan sebanyak 12 kali musim ini, lebih banyak dibandingkan pemain Juventus lainnya, seperti Khephren Thuram dan Kenan Yildiz.

Statistik yang Kontras

Meski menjadi pencetak gol terbanyak klub, statistik menunjukkan Vlahovic bukan tanpa kelemahan.

Striker asal Serbia ini menjadi pemain kedua di Serie A dengan peluang besar yang terbuang, yakni 12, hanya terpaut satu dari Roberto Piccoli (Cagliari).

Hal ini menguatkan anggapan bahwa Vlahovic, meskipun efektif di depan gawang, tidak sepenuhnya cocok dengan gaya permainan Motta yang mengutamakan kontribusi dalam build-up play dan kerja defensif.

Rumor Transfer dan Masa Depan Vlahovic

Situasi ini memicu spekulasi bahwa Juventus tengah mencari alternatif di lini serang. Salah satu nama yang mencuat adalah Joshua Zirkzee, pemain Manchester United yang bersinar di bawah Motta saat masih di Bologna.

Di sisi lain, pembicaraan tentang perpanjangan kontrak Vlahovic juga menemui jalan buntu.

Dengan gaji €12 juta net per musim, Vlahovic enggan menyetujui perpanjangan kontrak dengan pembagian gaji ke periode yang lebih panjang.

Ini membuka kemungkinan besar bagi Juventus untuk melepasnya, baik pada Januari maupun akhir musim.

Opini Beragam di Kalangan Fans dan Media

Keputusan Motta dalam menangani Vlahovic telah memecah opini publik. Sebagian penggemar dan analis menyalahkan Motta atas kegagalan tim, terutama dalam laga krusial seperti melawan Milan.

Namun, sebagian lainnya mendukung keputusan tersebut, mengingat keterbatasan Vlahovic dalam beradaptasi dengan taktik sang pelatih.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*