Fabregas Puji Motta Jelang Laga Como vs Juventus

Pelatih Como, Cesc Fabregas, melontarkan pujian kepada pelatih Juventus, Thiago Motta jelang pertemuan kedua tim di Stadio Sinigaglia pada pekan ke-24 Serie A 2024-25, Sabtu (8/2/2025) pukul 2.45 WIB.

Ia juga mengungkapkan sebuah pertanyaan dari Vincenzo Italiano yang membuatnya merenung dan menyadari bahwa ia masih memiliki banyak hal untuk dipelajari sebagai pelatih.

Pujian untuk Thiago Motta

Fabregas menilai Thiago Motta sebagai pelatih yang kuat dan penuh ide. Meskipun Juventus sempat mengalami hasil yang inkonsisten di paruh pertama musim, Fabregas percaya pada kemampuan Motta.

“Thiago Motta adalah pelatih dengan filosofi permainan yang kuat. Ia menganalisis pertandingan dengan baik dan selalu berusaha melukai lawan lewat pendekatannya di lapangan,” kata Fabregas kepada Sky Sport (via Football-Italia).

Namun, Fabregas menambahkan bahwa tidak semua strategi dapat berjalan sempurna di lapangan, karena banyak faktor lain yang berperan.

“Terkadang, secara taktik, semuanya berjalan sempurna, tetapi kemudian ada pemain yang membuat umpan silang buruk yang malah berakhir di lantai Dua sebuah rumah di Como,” canda Fabregas. “Atau sundulan yang entah bagaimana justru jatuh di tempat yang benar-benar tepat,”

Pertanyaan Vincenzo Italiano yang Membuat Fabregas Merenung

Sebagai pelatih muda, Fabregas terus belajar dan berkembang sejak mengambil alih Como pada paruh kedua musim 2023-24.

Mantan gelandang legendaris ini bahkan memimpin Como promosi dari Serie B dan kini mendampingi Osian Roberts di bangku cadangan sambil menunggu lisensi kepelatihannya.

“Saya telah tumbuh pesat. Saya ingat bagaimana saya berbicara tentang sepak bola setahun setengah yang lalu, dan bagaimana saya melakukannya sekarang. Saya telah memahami banyak hal tentang apa itu Serie A. Ini adalah dunia yang sangat berbeda,” akunya.

Fabregas juga berbagi momen inspiratif saat berbicara dengan pelatih Fiorentina, Vincenzo Italiano, yang memberinya sebuah pertanyaan penting.

“Italiano bertanya sesuatu yang benar-benar membuat saya berpikir. Itu membuat saya sadar bahwa saya masih punya banyak hal untuk diperbaiki,” ujarnya tanpa menjelaskan lebih detail isi pertanyaan tersebut.

Proyek Como dan Juventus yang Serupa

Fabregas menganggap Juventus dan Como memiliki visi yang sejalan, yakni fokus pada pengembangan pemain muda untuk membangun fondasi yang kuat di masa depan.

“Juventus adalah klub yang selalu ingin menang. Kami berada di level yang sama dalam hal proyek, karena kami sama-sama ingin membawa pemain muda, mengembangkan mereka, dan menciptakan sesuatu yang besar untuk masa depan,” ujar Fabregas.

Pernyataan Fabregas cukup berani, mengingat Juventus adalah raksasa Serie A dengan sejarah panjang, sementara Como masih dalam proses membangun kembali kejayaan mereka.

Meski demikian, ambisi besar Como terlihat jelas, terutama setelah mereka menjadi klub Serie A dengan belanja pemain tertinggi pada bursa transfer Januari, diikuti oleh AC Milan dan Juventus.

Pertandingan melawan Juventus bisa menjadi momen krusial bagi Fabregas dan timnya. Tidak hanya sebagai ujian bagi Como, tetapi juga sebagai pelajaran penting dalam perjalanan pelatihannya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*