Thiago Motta Mengkritik Diri Sendiri Tapi Tetap Yakin Juventus Berada Di Jalur yang Benar

Pelatih Juventus, Thiago Motta, mengakui bahwa dirinya selalu bersikap ‘self-critical’ alias mengkritik diri sendiri, namun tetap yakin jika Bianconeri berada ‘di jalur yang benar’ meskipun tersingkir dari Liga Champions setelah kekalahan 3-1 dari PSV Eindhoven.

Bangkit dari Kekecewaan

Juventus akan kembali ke lapangan besok (24/2/2025) dalam pertandingan tandang Serie A pekan ke-26 melawan Cagliari.

Kegagalan di Liga Champions masih membekas, tetapi Motta ingin timnya segera bangkit.

“Setelah kekecewaan seperti itu, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah kembali ke lapangan,” ujar Motta dalam konferensi pers pra-pertandingan, seperti dikutip dari Football-Italia.

“Kami memiliki pertandingan yang sangat sulit di depan. Kami tahu lawan kami, kami memahami tantangan yang ada, dan kami harus memberikan performa terbaik,”

Evaluasi dan Kritik Diri

Beberapa keputusan taktis Motta saat melawan PSV mendapat sorotan dari media dan fans. Bahkan, ada perbedaan pandangan antara Motta dan gelandang Manuel Locatelli terkait performa tim dalam pertandingan tersebut.

“Komunikasi tetap sama. Saya selalu mengkritik diri sendiri setiap hari. Setiap keputusan dibuat untuk mendapatkan hasil terbaik pada saat itu,” tegas Motta.

“Kekecewaan itu nyata dan besar. Kami pikir kami bisa lolos ke babak 16 besar, tetapi kenyataannya kami tidak cukup baik, sementara PSV bermain lebih baik. Sekarang tidak ada yang bisa dilakukan selain melanjutkan dan fokus pada pertandingan besok,”

Kondisi Pemain dan Rotasi Tim

Dalam pertandingan melawan Cagliari, Juventus tidak akan diperkuat oleh beberapa pemain kunci seperti Bremer, Cabal, Milik, Renato Veiga, dan Pierre Kalulu.

“Sesi latihan terakhir hari ini akan membantu kami menilai kondisi pemain yang masih diragukan. Tetapi tidak ada keraguan bahwa siapa pun yang diturunkan besok akan bermain dengan fokus dan komitmen penuh, seperti yang selalu kami lakukan,”

Ketika ditanya apakah dia menyesali keputusan taktisnya dalam pertandingan melawan PSV, Motta menegaskan bahwa refleksi selalu dilakukan, terlepas dari hasil pertandingan.

“Saya selalu mengevaluasi keputusan saya. Saya tidak perlu menunggu kekalahan untuk merefleksikan sesuatu,” ujarnya.

Dusan Vlahovic dan Kenan Yildiz

Performa Dusan Vlahovic menjadi perbincangan, dan Motta ditanya apakah striker asal Serbia itu akan menjadi starter dalam pertandingan melawan Cagliari.

“Dia punya peluang untuk menjadi starter, seperti halnya pemain lain,” kata Motta.

“Anda sudah melihatnya bermain bersama Kolo Muani sebelumnya. Setiap keputusan yang saya buat adalah untuk memaksimalkan performa tim,”

Sementara itu, Kenan Yildiz yang dalam Dua pertandingan terakhir hanya bermain dari bangku cadangan juga menjadi perhatian.

“Setiap keputusan yang saya buat selalu berdasarkan kebutuhan tim saat itu,” ulang Motta, menegaskan bahwa strategi akan terus disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Mentalitas dan Fokus ke Depan

Motta mengakui bahwa timnya tengah dalam periode sulit, tetapi ia yakin bahwa mereka memiliki mentalitas yang tepat untuk bangkit.

“Mereka memahami semuanya, dan kami selalu memberikan upaya maksimal,”

“Para pemain cerdas dan memiliki kemampuan untuk membaca situasi. Terkadang, meski perbedaannya tidak besar, lawan kami bermain lebih baik. Kami berbicara setiap hari dengan para pemain, dan target berikutnya adalah mempersiapkan pertandingan besok dengan sebaik mungkin.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*