
Mantan pemain Juventus, Angelo Di Livio, memberikan komentarnya terkait performa mengecewakan Bianconeri setelah kekalahan telak 0-4 dari Atalanta di pekan ke-28 Serie A 2024-25.
Dalam wawancara dengan Radio Bianconera, Di Livio mengkritik mentalitas para pemain serta mengungkapkan ekspektasinya terhadap pelatih Thiago Motta.
Kesadaran akan Sejarah dan Identitas Juventus
Di Livio menyoroti kurangnya kesadaran para pemain saat ini terhadap arti dari mengenakan seragam Juventus.
Menurutnya, tim ini seharusnya mencontoh generasi sebelumnya yang memiliki komitmen dan dedikasi penuh terhadap klub.
“Saya tidak ingin basa-basi, tetapi para pemain Juventus harus menyadari di mana mereka berada dan memahami betapa pentingnya jersey yang mereka kenakan. Jika mereka tidak ingin merujuk pada era saya, setidaknya lihat tim yang diperkuat Barzagli, Bonucci, Chiellini, Marchisio, dan tentu saja Mario Mandzukic. Mereka semua adalah simbol loyalitas dan dedikasi bagi klub,” ujarnya, seperti dilansir JuventusNews24.com.
Kecewa dengan Sikap Penggemar yang Meninggalkan Stadion
Kekalahan melawan Atalanta tidak hanya merugikan secara poin, tetapi juga memperlihatkan reaksi mengecewakan dari para pendukung yang meninggalkan stadion lebih awal.
Di Livio menyebut momen tersebut sebagai “pukulan telak” bagi Juventus.
“Melihat fans meninggalkan stadion sebelum pertandingan usai adalah hal yang menyakitkan. Itu tidak seharusnya terjadi, terutama setelah berbagai kegagalan musim ini: tersingkir dari Liga Champions dan Coppa Italia. Juventus harus lebih kuat dari ini,”
Ekspektasi terhadap Thiago Motta
Di Livio juga mengungkapkan harapannya terhadap Thiago Motta yang dinilai belum memberikan dampak yang signifikan di Juventus. Ia mengharapkan adanya perubahan nyata dalam filosofi permainan dan mentalitas tim.
“Dari Thiago Motta, saya mengharapkan perubahan radikal, terutama dalam pendekatannya terhadap sepak bola,”
“Roma bermain dengan banyak pemain cadangan saat melawan Empoli tetapi tetap menang dengan dominasi penuh. Juventus seharusnya bisa melakukan hal yang sama, bahkan dengan skuad yang lebih dalam.”
Leave a Reply